Annabawy – Setelah kita mengenal lebih dalam khasiat propolis maka selanjutnya kita belajar asal-usul propolis dan sejarah penggunaannya.
Apa Itu Propolis Lebah?
Propolis, seringkali disebut sebagai lem lebah, merupakan suatu zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai sumber tumbuhan.
Zat ini memiliki peran krusial dalam kehidupan koloni lebah, di mana ia digunakan untuk menutupi lubang-lubang kecil pada sarang, mensterilkan sarang, dan melindungi koloni dari serangan bakteri, virus, dan jamur.
Asal-Usul dan Sejarah Penggunaan Propolis Lebah
Penggunaan propolis oleh manusia telah tercatat sejak zaman kuno. Bangsa Mesir Kuno, misalnya, menggunakan propolis untuk proses mumifikasi.
Dalam pengobatan tradisional, propolis telah digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, mulai dari luka bakar hingga infeksi.
Propolis, juga dikenal sebagai “lem lebah,” adalah zat resin yang dikumpulkan oleh lebah madu dari tunas pohon dan sumber botani lainnya. Propolis memiliki warna bervariasi, mulai dari cokelat, hijau, hingga merah, tergantung pada jenis tanaman yang diambil oleh lebah.
Sejak zaman kuno, propolis telah dikenal dan digunakan oleh manusia karena berbagai khasiat terapeutiknya.
Asal-Usul Propolis
Kata “propolis” berasal dari bahasa Yunani: “pro” yang berarti “sebelum” atau “di depan,” dan “polis” yang berarti “kota.” Secara harfiah, propolis berarti “pertahanan kota,” merujuk pada cara lebah menggunakan zat ini untuk melindungi sarang mereka dari ancaman eksternal, seperti mikroorganisme, predator, dan kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Lebah madu mengumpulkan resin dari berbagai tanaman, terutama dari tunas pohon, dan mencampurnya dengan enzim mereka untuk membentuk propolis.
Zat ini kemudian digunakan untuk memperkuat struktur sarang, menutup celah, dan melindungi koloni dari infeksi bakteri, virus, atau jamur.
Sejarah Penggunaan Propolis oleh Manusia
Penggunaan propolis oleh manusia telah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu. Berikut adalah beberapa contoh penting dalam sejarah:
1. Mesir Kuno: Masyarakat Mesir kuno menggunakan propolis dalam proses mumifikasi untuk mengawetkan tubuh para firaun dan bangsawan. Propolis yang bersifat antimikroba membantu mencegah pembusukan.
2. Yunani dan Romawi Kuno: Dalam dunia Yunani dan Romawi kuno, propolis dikenal sebagai bahan penting dalam pengobatan tradisional. Hippocrates, seorang dokter terkenal Yunani, merekomendasikan penggunaan propolis untuk menyembuhkan luka dan bisul. Orang Romawi juga menggunakannya sebagai antiseptik dalam pertempuran.
3. Peradaban Inca dan Aztec: Bangsa Inca di Amerika Selatan menggunakan propolis untuk mengobati infeksi dan penyakit pernapasan, sementara bangsa Aztec memanfaatkannya sebagai bahan obat untuk luka dan luka bakar.
4. Eropa Abad Pertengahan: Pada abad pertengahan, propolis digunakan oleh para tabib dan praktisi pengobatan herbal untuk berbagai tujuan, termasuk merawat gigi dan penyakit kulit. Penggunaan propolis semakin meluas di Eropa, terutama setelah penemuan bahwa zat ini efektif melawan berbagai penyakit.
5. Penggunaan Modern: Pada abad ke-20, penelitian ilmiah mulai membuktikan manfaat propolis secara klinis, seperti sifat antibakteri, antijamur, antiinflamasi, dan antioksidannya. Saat ini, propolis banyak digunakan dalam berbagai produk kesehatan, seperti suplemen, salep, pasta gigi, dan kosmetik, serta terus dipelajari untuk aplikasi medis lainnya.
Jadi sejarah ribuan lalu dari Mesir kuno hingga laboratorium modern, bahwa propolis telah digunakan sebagai bahan alami yang penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Kombinasi unik dari sifat-sifat penyembuhan alami ini membuat propolis tetap relevan dan dihargai sebagai obat tradisional dan alternatif di seluruh dunia.
Masih meragukan kehebatan serta khasiat propolis?!
Sifat antimikroba dan penyembuhan luka yang dimilikinya menjadikan propolis sebagai pilihan alami dalam melawan berbagai penyakit dan infeksi hingga hari ini.
Komposisi Kimiawi Propolis
Propolis, zat resin alami yang dihasilkan oleh lebah madu, memiliki komposisi kimiawi yang sangat kompleks dan bervariasi. Komposisi ini bergantung pada jenis tumbuhan yang digunakan oleh lebah untuk mengumpulkan resin. Setiap daerah dengan vegetasi yang berbeda akan menghasilkan propolis dengan karakteristik kimia yang unik.
Komposisi Kimiawi Utama Propolis
Secara umum, propolis terdiri dari berbagai campuran bahan yang kaya akan senyawa bioaktif, termasuk:
1. Resin dan Balsam (50-60%)
Resin yang berasal dari tunas dan kulit pohon merupakan komponen utama propolis. Resin ini mengandung flavonoid dan asam fenolat yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
2. Lilin (30-40%)
Lilin adalah zat yang dihasilkan oleh lebah untuk membentuk sarang mereka. Di dalam propolis, lilin berfungsi untuk melindungi senyawa bioaktif lainnya dan membantu melekatkannya pada permukaan sarang.
3. Minyak Atsiri (5-10%)
Minyak atsiri dalam propolis memberikan aroma khas dan juga memiliki sifat antimikroba. Komponen ini berkontribusi pada kemampuan propolis dalam menghambat pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur.
4. Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa polifenol yang banyak ditemukan dalam tanaman dan merupakan salah satu komponen paling penting dalam propolis. Flavonoid memberikan efek antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
5. Asam Fenolat dan Ester Fenolik
Senyawa ini memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur. Asam fenolat, seperti asam kafeat, asam ferulat, dan ester fenolik, berkontribusi pada berbagai manfaat kesehatan yang dimiliki oleh propolis.
6. Vitamin dan Mineral
Propolis mengandung vitamin seperti vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin E, serta mineral seperti magnesium, kalsium, dan seng yang penting untuk mendukung kesehatan tubuh.
Sifat Terapeutik Propolis
Kombinasi dari berbagai senyawa kimia ini memberikan propolis sifat terapeutik yang sangat luas, termasuk:
- Antibakteri: Melawan berbagai jenis bakteri patogen, membantu mencegah dan mengatasi infeksi.
- Antiviral: Menghambat perkembangan virus tertentu, yang berguna untuk melawan infeksi virus.
- Antijamur: Mencegah pertumbuhan jamur yang berpotensi menyebabkan infeksi.
- Antioksidan: Melindungi sel dari kerusakan oksidatif, yang dapat memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit degeneratif.
Komposisi kimiawi propolis yang kompleks dan bervariasi ini menjadikannya salah satu produk alami paling serbaguna dalam pengobatan tradisional maupun modern.
Dengan sifat antibakteri, antiviral, antijamur, dan antioksidan yang kuat, propolis terus digunakan sebagai suplemen kesehatan dan bahan dalam berbagai produk farmasi dan kosmetik di seluruh dunia.
Secara umum, propolis mengandung campuran resin, lilin, minyak atsiri, flavonoid, asam fenolat, dan berbagai senyawa organik lainnya. Senyawa-senyawa inilah yang memberikan propolis sifat antibakteri, antiviral, antijamur, dan antioksidan yang kuat.
- Resin: Memberikan sifat lengket pada propolis dan berperan sebagai perekat.
- Lilin: Memberikan struktur pada propolis dan membantu menjaga bentuknya.
- Minyak atsiri: Memberikan aroma khas pada propolis dan memiliki sifat antiseptik.
- Flavonoid: Merupakan antioksidan kuat yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
- Asam fenolat: Memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi.
Fungsi Propolis dalam Kehidupan Koloni Lebah
Propolis adalah zat resin yang dikumpulkan oleh lebah dari pohon atau tanaman tertentu dan digunakan dalam kehidupan koloni lebah untuk berbagai tujuan penting.
Berikut adalah beberapa fungsi utama propolis dalam kehidupan koloni lebah:
1. Pelindung Koloni dari Infeksi dan Penyakit
Propolis memiliki sifat antimikroba, antivirus, dan antijamur yang kuat. Lebah menggunakannya untuk menutup celah-celah atau retakan dalam sarang mereka, sehingga mencegah masuknya mikroorganisme berbahaya seperti bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada koloni.
Propolis juga dapat digunakan untuk membungkus atau mengawetkan organisme mati yang tidak bisa dikeluarkan dari sarang, sehingga mencegah pembusukan dan penyebaran penyakit.
2. Memperkuat Struktur Sarang
Lebah menggunakan propolis untuk memperkuat struktur sarang. Dengan menutup celah-celah di dinding sarang menggunakan propolis, lebah dapat memperkuat integritas struktural sarang mereka, membuatnya lebih stabil dan tahan terhadap kerusakan akibat angin, hujan, atau serangan dari hewan lain.
3. Mengatur Suhu dan Kelembapan di Dalam Sarang
Propolis membantu menjaga suhu dan kelembapan di dalam sarang lebah. Dengan menutup celah-celah kecil di sarang, propolis membantu menjaga suhu internal yang sesuai untuk perkembangan larva lebah dan produksi madu. Suhu yang stabil sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan kesehatan koloni lebah.
4. Mengurangi Getaran dan Kebisingan
Propolis dapat digunakan untuk mengurangi getaran dan kebisingan di dalam sarang. Hal ini penting karena lebah sangat sensitif terhadap gangguan eksternal, dan ketenangan di dalam sarang membantu menjaga koloni tetap tenang dan fokus pada tugas-tugas mereka seperti mengumpulkan makanan, merawat larva, dan menghasilkan madu.
5. Mencegah Masuknya Predator
Propolis digunakan untuk menutup celah-celah atau lubang yang bisa menjadi jalan masuk bagi predator seperti semut, laba-laba, atau serangga lain yang dapat mengancam koloni lebah. Dengan cara ini, propolis berfungsi sebagai penghalang fisik yang efektif.
Secara keseluruhan, propolis memainkan peran krusial dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup koloni lebah, melindungi mereka dari ancaman eksternal dan internal, serta mendukung kondisi optimal untuk pertumbuhan dan produksi koloni.
Jadi Dalam kehidupan koloni lebah, propolis memiliki beberapa fungsi penting:
- Sanitasi: Propolis digunakan untuk melapisi dinding sarang, sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan steril bagi koloni.
- Perlindungan: Propolis digunakan untuk menutupi lubang-lubang kecil pada sarang, sehingga mencegah masuknya serangga atau hewan lain yang dapat membahayakan koloni.
- Mumi: Lebah menggunakan propolis untuk membungkus bangkai hewan atau serangga yang terlalu besar untuk dikeluarkan dari sarang, sehingga mencegah penyebaran penyakit.
- Isolasi: Propolis membantu mengatur suhu dan kelembaban di dalam sarang.
Kesimpulan
Propolis adalah zat alami yang dihasilkan oleh lebah dengan sifat antibakteri, antiviral, antijamur, dan antioksidan yang kuat. Komposisi kimiawi propolis yang kompleks memberikan beragam manfaat bagi kesehatan manusia.
Meskipun telah digunakan sejak zaman kuno, penelitian mengenai propolis masih terus berkembang, membuka potensi pemanfaatan yang lebih luas di bidang kesehatan dan farmasi.
Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis. Silahkan Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk yang mengandung propolis.
Sumber Referensi:
Jurnal Unair, Komposisi Kimiawi dan Akivitas Mikroba, PDF disini
IPB, Komposisi Propolis, repository.ipb.ac.id/handle/123456789/99966
Wikipedia, Propolis, id.wikipedia.org/wiki/Propolis
Kembali Utama Daftar Isi Lanjut Bab 2