Annabawy – Propolis, resin ajaib yang dihasilkan lebah, memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan koloni mereka. Namun, bagaimana sebenarnya lebah menghasilkan zat yang begitu bermanfaat ini? Proses pembuatan propolis oleh lebah merupakan sebuah keajaiban alam yang melibatkan beberapa tahap yang cukup kompleks.
Pengumpulan Bahan Baku
Tahap pertama dalam pembuatan propolis adalah pengumpulan bahan baku. Lebah pekerja akan keluar dari sarang untuk mencari sumber resin yang berasal dari tunas, kulit kayu, atau getah tanaman tertentu.
Mereka memilih tanaman yang mengandung senyawa kimia yang bermanfaat untuk melindungi sarang. Dengan menggunakan rahang bawahnya, lebah akan mengikis bagian tanaman yang mengandung resin dan membentuk bola kecil.
Proses Pengumpulan Propolis oleh Lebah
Proses pembuatan propolis dimulai dari aktivitas pengumpulan resin oleh lebah madu pekerja. Lebah madu menggunakan propolis untuk melindungi dan memperkuat sarang mereka, serta untuk mempertahankan koloni dari ancaman eksternal seperti bakteri, virus, jamur, dan predator. Berikut adalah tahapan pengumpulan propolis oleh lebah:
1. Mengidentifikasi Sumber Resin
Lebah madu pekerja, khususnya lebah pekerja berusia lebih tua, memulai proses dengan mencari sumber resin yang cocok di lingkungan sekitar sarang. Resin ini biasanya berasal dari tunas atau kulit pohon, seperti pohon poplar, birch, pinus, dan beberapa jenis tanaman lain.
Lebah memilih resin yang mengandung senyawa kimia dengan sifat antimikroba dan antioksidan alami, yang akan memberikan manfaat pelindung bagi koloni.
2. Mengumpulkan dan Mengangkut Resin
Setelah menemukan sumber resin yang sesuai, lebah pekerja menggunakan rahangnya untuk menggigit dan menarik resin keluar dari tanaman.
Lebah kemudian menggunakan kaki depan dan rahangnya untuk memindahkan resin tersebut ke kaki belakang, di mana terdapat kantong khusus yang disebut corbicula atau “keranjang serbuk sari.” Resin yang lengket dan kental ini kemudian diangkut kembali ke sarang oleh lebah pekerja.
Luar biasa sekali ya lebah ini?!
Proses Pengolahan di Dalam Sarang
Setelah mengumpulkan resin, lebah pekerja akan membawa bola resin tersebut kembali ke sarang. Di dalam sarang, lebah akan mengolah resin tersebut dengan menambahkan enzim pencernaan dan lilin dari tubuh mereka. Resin dicampur dengan enzim yang dihasilkan oleh lebah dan lilin lebah, yang menghasilkan bahan kental yang disebut propolis.
Proses pengolahan ini bertujuan untuk mengubah resin mentah menjadi propolis yang memiliki sifat perekat dan antimikroba yang lebih kuat.
Selama proses ini, lebah menggunakan kaki dan mulut mereka untuk memanipulasi propolis agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Berikut adalah tahapan pengolahan propolis oleh lebah di dalam sarang setelah membawa resin dari lebah yang bertugas pekerja pengumpul nektar serbuk sari:
1. Pencampuran dengan Enzim dan Lilin Lebah
Resin yang diterima kemudian dicampur dengan enzim khusus yang dihasilkan oleh lebah. Enzim ini membantu memecah resin mentah dan meningkatkan sifat antimikroba dan antioksidan dari propolis. Selain enzim, lilin lebah juga sering ditambahkan ke dalam campuran untuk mendapatkan tekstur yang tepat.
Lilin ini tidak hanya membantu merekatkan resin, tetapi juga membuat propolis lebih mudah digunakan oleh lebah untuk menutup celah dan retakan di sarang.
2. Pengolahan dan Manipulasi Fisik
Lebah menggunakan kaki dan rahang mereka untuk mengolah campuran resin, enzim, dan lilin menjadi bahan yang lebih kental dan elastis.
Proses ini mirip dengan memijat atau mengunyah bahan, di mana lebah terus mengubah bentuk dan tekstur propolis agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Lebah sering bekerja sama dalam kelompok kecil untuk memastikan bahwa campuran propolis tersebar merata dan siap digunakan.
3. Penyimpanan Sementara
Setelah campuran siap, propolis disimpan di lokasi tertentu di dalam sarang yang mudah dijangkau oleh lebah pekerja.
Penyimpanan ini sering berada di dekat pintu masuk sarang atau di area yang membutuhkan perbaikan struktural, sehingga lebah dapat dengan cepat mengambil propolis dan menggunakannya sesuai kebutuhan.
Penerapan/Aplikasi Propolis di Sarang
Propolis yang telah diolah kemudian akan diaplikasikan ke berbagai bagian sarang. Lebah pekerja akan menggunakan kaki depan mereka untuk mengoleskan propolis ke permukaan sarang yang perlu diperbaiki atau disterilkan.
Beberapa bagian sarang yang sering dilapisi propolis antara lain:
- Celah dan lubang kecil: Propolis digunakan untuk menutup celah-celah kecil pada sarang agar tidak ada serangga atau hewan lain yang dapat masuk, yang memberikan lapisan pelindung tambahan terhadap mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur.
- Sisir sarang: Propolis digunakan untuk melapisi sisir sarang agar lebih kuat dan tahan lama. Mereka menutup celah-celah kecil di dinding sarang untuk mencegah masuknya udara dingin atau kelembapan berlebih, serta untuk menjaga suhu internal sarang tetap stabil.
- Benda asing: Jika ada benda asing yang masuk ke dalam sarang, lebah akan membungkusnya dengan propolis untuk mencegah penyebaran penyakit, seperti serangga mati, yang tidak bisa dikeluarkan dari sarang.
Fungsi Propolis dalam Sarang
Propolis, yang dikenal juga sebagai “lem lebah,” adalah zat resin alami yang dihasilkan oleh lebah madu dari resin tanaman. Propolis memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan ketahanan sarang.
Berikut adalah beberapa fungsi utama propolis di dalam sarang lebah:
1. Melindungi Sarang dari Infeksi Mikroba
Propolis memiliki sifat antimikroba yang kuat, yang membantu melindungi sarang dari bakteri, virus, dan jamur. Lebah menggunakannya untuk melapisi dinding sarang dan menutup celah atau retakan kecil, menciptakan penghalang fisik yang efektif melawan mikroorganisme patogen. Dengan cara ini, propolis membantu mencegah penyebaran penyakit dalam koloni dan menjaga kesehatan lebah serta larva.
2. Mengawetkan dan Melindungi Sarang dari Benda Asing
Ketika benda asing, seperti serangga mati, masuk ke dalam sarang dan terlalu besar untuk dikeluarkan, lebah akan membungkusnya dengan propolis. Propolis mencegah pembusukan dan pertumbuhan bakteri atau jamur pada benda tersebut, sehingga melindungi koloni dari kemungkinan infeksi. Ini bertindak sebagai pengawet alami, yang memastikan bahwa lingkungan dalam sarang tetap bersih dan aman.
3. Memperkuat Struktur Sarang
Propolis digunakan oleh lebah untuk memperkuat struktur sarang. Lebah menutupi celah-celah kecil di dinding sarang atau antara bingkai dengan propolis, sehingga meningkatkan stabilitas dan kekokohan sarang. Ini penting untuk menjaga sarang tetap kuat dan tahan terhadap goncangan, angin, atau serangan hewan lain yang mungkin mencoba merusak sarang.
4. Mengatur Suhu dan Kelembapan di Dalam Sarang
Propolis membantu mengatur suhu dan kelembapan di dalam sarang lebah. Dengan menutup celah-celah atau retakan, propolis membantu menjaga suhu yang stabil, yang penting untuk perkembangan larva dan produksi madu. Stabilitas suhu ini sangat penting bagi kesehatan koloni, terutama selama musim dingin atau saat kondisi cuaca ekstrem.
5. Mengurangi Getaran dan Kebisingan
Propolis dapat membantu mengurangi getaran dan kebisingan yang mungkin mengganggu koloni lebah. Getaran dan kebisingan dapat membuat lebah gelisah atau stres, yang dapat memengaruhi produktivitas dan perilaku mereka. Dengan melapisi bagian dalam sarang dengan propolis, lebah menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan stabil untuk berkembang biak dan bekerja.
6. Menutup Pintu Masuk atau Mempersempit Pintu Masuk Sarang
Lebah sering menggunakan propolis untuk mempersempit atau mengubah ukuran pintu masuk sarang. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya predator, seperti tikus atau serangga lain, serta mengontrol aliran udara masuk dan keluar sarang. Dengan cara ini, propolis berfungsi sebagai alat pertahanan fisik tambahan untuk melindungi sarang dari ancaman eksternal.
Kesimpulan
Proses pembuatan propolis oleh lebah merupakan hasil dari evolusi yang panjang. sebuah kerja kolektif yang sangat terorganisir dan penting bagi kelangsungan hidup koloni.
Kemampuan lebah untuk mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan propolis merupakan salah satu contoh adaptasi yang luar biasa dalam dunia serangga.
Propolis yang dihasilkan oleh lebah tidak hanya bermanfaat bagi koloni mereka, tetapi juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, farmasi, dan kosmetik.
Propolis adalah elemen kunci dalam ekosistem sarang lebah, yang berfungsi melindungi koloni dari ancaman eksternal dan internal.
Dengan sifat antibakteri, antijamur, antiviral, serta perannya dalam memperkuat struktur sarang dan mengatur kondisi lingkungan, propolis menjadi salah satu alat vital yang digunakan lebah untuk mempertahankan kelangsungan hidup koloni.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang lengkap mengenai proses pembuatan propolis oleh lebah.
Referensi Artikel:
Unsoed, Panen Propolis, PDF
Kementrian LHK, Ekstraksi Propolis, kuok.bsilhk.menlhk.go.id/?p=823
Kembali Bab 1 Daftar Isi Lanjut Bab 3